Segelas Kerinduan
Bagus Setyoko Purwo
Aku pesan teh manis hangat dan roti
bakar yang dipanggang di atas bara-bara asmara
Bagaimana jika kita santap
hidangan ini sambil bertukar cerita dan
merekatkan kembali
Kenangan-kenangan itu
Kenangan-kenangan yang mengolok-olok
kita sebagai pasangan cinta musim semi
Silahkan kau yang memulai dan aku yang
menyimaknya
Bagaimana mulanya kau menaruh benih itu
satu
Mempercayainya di lubuk hatiku sebagai
ladang tumbuh benih itu
Hingga kini kau rasakan rindangnya hawa
sejuk yang menembus pori-pori kita
Kau bahagia tentunya
Boleh aku tuang segelas kerinduan
Aku lihat gelasmu itu kosong dan
berruang
Mari kita bersulang
Hendak ke mana
Arah angin menuntun perjalanan kita
Dengan persediaan pangan yang terbatas
Dan juga perhiasan lapuk
Entah berapa jarak
Entah berapa lama
Dan entah sejauhmana kita bertahan
No comments:
Post a Comment